Wakil Menteri Desa Klaim Rakyat Indonesia Masih Ingin Jokowi 3 Periode, Kalian Termasuk?

  • Bagikan
X

Buletindewata.com - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengklaim masyarakat masih menghendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencalonkan diri kembali pada Pilpres 2024.

Budi mengatakan hal itu tercermin dari hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra).

Pada musyawarah itu, Jokowi dipilih oleh sekitar 1.704 orang dari 5.721 orang.

"Masyarakat Indonesia masih ada yang menginginkan Pak Jokowi capres 2024, masih ada, tetapi Pak Jokowi kemarin sudah katakan tunduk konstitusi," kata Budi pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (31/8).

Budi menyebut hasil ini sebenarnya tidak luar biasa. Ia menyitir sejumlah survei yang menyebut ada sekitar 30 persen masyarakat yang mendukung Jokowi tiga periode.

Wakil menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu berpendapat angka ini tak terlalu besar.

Budi menyebut ada kemungkinan pendukung Jokowi tiga periode lebih besar di kantong-kantong suara Jokowi pada Pilpres 2019.

"Di Bandung cuma 29 persen, mungkin di Jawa Tengah bisa 70 persen atau di NTT bisa 90 persen, Bali 95 persen, kita enggak tahu. Itu dinamika di masyarakat," ujarnya.

"Kami tidak bisa menghalangi rakyat menyampaikan harapan dan keinginannya untuk mendukung Jokowi tiga periode," ujar Budi ketika dikonfirmasi, Senin (29/8/2022).

"Kami menginginkan Musra sebagai alat rekam yang paling jujur dari aspirasi dan kehendak rakyat. Tapi sekali lagi kami mengingatkan bahwa kami tunduk konstitusi," tegasnya.

Budi juga memberikan tanggapan soal seruan "Jokowi tiga periode" yang diteriakkan para relawan di agenda Musra 1 pada Minggu (28/9/2021).

Dia menilai seruan itu merupakan bentuk aspirasi dan kecintaan relawan kepada Jokowi.

Sehingga menurutnya sah-sah saja aspirasi tersebut.

"Seruan tiga periode merupakan sebuah aspirasi dan bentuk kecintaan rakyat dan relawan kepada Pak Jokowi. Aspirasi itu sah-sah saja," ujar Budi Arie.

Meskipun, lanjut Budi, relawan sangat paham bahwa konstitusi Indonesia sangat jelas mengatur bahwa masa jabatan presiden di batasi hanya dua periode saja.

Oleh karena itu, dia kembali menegaskan, relawan tetap tunduk kepada konstitusi dan kehendak rakyat.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, pelaksanaan Musra penting untuk mendengar keinginan atas suara rakyat.

Dia memastikan, nama-nama yang akan muncul sebagai kandidat capres dalam rangkaian pelaksanaan Musra di berbagai daerah di Indonesia, merupakan aspirasi dari masyarakat.

Sehingga nantinya, siapapun yang dikehendaki rakyat akan tetap dimunculkan.

"Nama- nama itu kan aspirasi dari rakyat. Siapapun yang dikehendaki rakyat pasti akan dimunculkan baik kader parpol atau pun bukan. Musra itu open option," kata Budi Arie.

Dia melanjutkan, saat ini, panitia Musra sedang bersiap melaksanakan agenda yang sama di berbagai daerah di Indonesia.

"Kami akan menggelar di Makassar. Sedang dirapatkan tanggal nya dan seluruh persiapan teknisnya. Nanti ada pemberitahuan lebih lanjut," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, seruan Jokowi tiga periode kembali mengemuka saat pelaksanaan Musra 1 yang digelar di Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu.

Situasi tersebut terjadi saat Jokowi bercerita soal adanya pertanyaan-pertanyaan dari para pendukung mengenai sosok yang perlu mereka dukung dalam Pilpres 2024.

"Ya nanti, ini forumnya, (di) Musra ini ditanya, siapa?" ujar Jokowi.

Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan seruan "Jokowi, Jokowi," dari para pendukung.

Jokowi pun merespons bahwa konstitusi tidak memperbolehkan seorang presiden menjabat tiga periode.

"Sekali lagi. Saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan para pendukung.

Kalimat yang sama kemudian ia ulang sama persis sekali lagi.

Namun, justru para pendukungnya semakin kuat mendesaknya maju lagi sebagai capres.

"Tiga kali!!!!" seru mereka.

"Jokowi! Jokowi! Jokowi!" mereka bersorak sambil bertepuk tangan.

Jokowi lantas menjelaskan, terkait wacana presiden tiga periode, dia akan mematuhi konstitusi dan kehendak rakyat.

“Saya ulangi, saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat,” tegasnya.

Jokowi melanjutkan, setiap warga negara demokrasi berhak berpendapat, termasuk perihal masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode, kita sudah ramai. Itu kan tataran wacana," ucap Jokowi.

Menurutnya, setiap orang boleh berpendapat apa pun, baik itu presiden tiga periode, ganti presiden, maupun meminta Jokowi mundur dari jabatannya saat ini.

“Ini (Indonesia) katanya negara demokrasi, ya kan? Itu kan tataran wacana, tidak apa apa. Yang paling penting sekali lagi saya ingatkan, dalam menyampaikan pendapat, menyampaikan aspirasi, jangan anarkis,” tegasnya.

Sumber: cnn

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim koreksi/laporan Anda ke alamat email kami di [email protected].
  • Bagikan