BULETINDEWATA.COM – Mabes Polri menegaskan akan mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bantai 12 warga sipil di Nduga, pada Sabtu (16/7) pagi. Pengejaran bukan hanya dilakukan TNI dan Polri. Tapi juga melibatkan Densus 88 Antiteror yang bertugas di Satgaswil Polda Papua.
“Densus (88 Antiteror) Satgaswil Polda Papua yang juga bantu back up,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Senin (18/7).
Dedi menjelaskan, pihaknya memprioritaskan keterlibatan pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) di Papua untuk memburu KKB. “Diutamakan BKO pasukan yang sudah ada di Papua,” sambung jenderal Polri kelahiran Madiun, Jawa Timur ini.
Sementara, untuk penyelidikan, penyidikan dan pengejara pelaku pembantaian, dilakukan Ditreskrim Polda Papua. “Untuk pengejaran kelompok KKB Polri bersama dengan TNI. Semoga bisa segera terungkap,” pungkas Dedi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, penyerangan dan penembakan olej KKB terhadap pendeta dan warga sipil terjadi di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.
“Kejadian penyerangan terjadi pada hari Sabtu tanggal 16 Juli sekitar pukul 09.15 WIT di Kampung Nogolait Kabupaten Nduga yang mengakibatkan 12 orang menjadi korban di antaranya 10 meninggal dunia salah satunya seorang pendeta dan 2 orang mengalami luka-luka,” kata Kamal kepada wartawan, Senin (18/7).
Kamal menyesalkan kejadian tersebut. Ia menegaskan, anggota Polres Nduga yang di backup Satgas Damai Cartenz dan TNI masih terus mendalami latar belakang dari perbuatan keji KKB tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya.
“Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata,” imbuhnya.
Kamal menjelaskan, kegiatan sehari-hari pendeta Eliaser sebagai pelayan gereja di Kampung Yereitma, Distrik Pija, Kabupaten Nduga. Pendeta Eliaser ke Nduga dalam rangka kegiatan konfrensi GKI di Wamena pada 26-28 Juli 2022. “Pak pendeta meninggalkan seorang istri dan enam orang anak,” jelasnya..
Lebih lanjut, Kamal mengatakan, para korban luka-luka dan meninggal dunia telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika. Sedangkan jenazah Pendeta Eliaser Baye diserahkan ke keluarganya di Kenyam. “Jenazah Pendeta Eliaser Baye rencananya akan disemayamkan di Gereja GKI Kenyam,” pungkasnya.
Sumber: jawapos.com